Pengetahuan Mitos dan Genetika di Wunga

Mitos dan Genetika Bertemu di Wunga


Wunga berasal dari kata ’’kawunga”, yang dalam bahasa Sumba berarti ’asal’. Seperti namanya, Desa Wunga, Kecamatan Haharu, Sumba Timur, ini dipercaya sebagai kampung asal bagi orang Sumba. Penelitian genetika ternyata menemukan data yang menguatkan kisah lisan yang dipercaya turun-temurun ini.

Sepanjang perjalanan dari Waingapu, ibu kota Kabu-paten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, ke Desa Wunga, pemandangan didominasi sabana yang menghampar di kanan-kiri jalan berliku. Bongkahan karang yang putih dan sebagian menghitam terbakar mencipta kontras pada warna kuning rerumputan. Kuda, kerbau, dan sapi merajai padang luas itu. Mereka berkeliaran dan sesekali melintas di jalan, bergerombol.

Tiga jam perjalanan, kami tiba di kaki buldt kapur. Matahari terasa begitu rendah dan tepat di atas kepala Angin berembus kencang. Kami rehat sejenak di tangga batu yang dinaungi pepohonan rapat, sebelum mulai mendaki.

Desa Wunga berada di atas bukit kapur itu. Susunan batu karang memagarinya. Pintu masuknya berupa celah selebar 1 meter yang diapit dua pohon raksasa. Orang Sumba menyebut pohon itu sebagai talicuk.
Mitos dan Genetika Bertemu di Wunga

Di dalam kampung, kubur batu megalitik berderet dengan berbagai menara arcanya Hanya tersisa empat rumah di dalam kampung itu, tetapi satu di antaranya hampir roboh. Kebakaran hebat pada 2010 menghancurkan tujuh dari 12 rumah adat di kampung ini, sementara satu rumah lainnya lapuk digerogoti waktu.

Suasana kampung siang itu sepi. "Inilah yang tersisa di Wunga, padahal ini kampung asal orang Sumba,” ujar Hurung Dandumara (55), warga Wunga, yang baru pulang dari ladang.

Dia kemudian mengajak masuk ke dalam rumah untuk menemui ayahnya, Lot Wulang (80), yang juga kepala rumah kabisu Anamaru. Lelaki tua itu sudah sakit-sakitan dan tak sanggup beranjak lagi dari tempat tidurnya, papan kayu yang dilapisi kain. Suasana di dalam rumah panggung beratap ilalang itu temaram. Tungku di tengah ruangan masih mengepulkan asap.

Bentuk rumah dan posisi tungku ini mengingatkan pada ru-mah-rumah tradisional lain di Indonesia, seperti rumah Karo di Sumatera Utara hingga rumah Mentawai di Sumatera Barat. Dari segi arsitekturnya, rumah tradisional ini mencirikan budaya Austronesia Arsitektur vernakuler ini dici-rikan dengan struktur kotak yang didirikan di atas tiang kayu, biasanya ditanam ke dalam tanah atau diletakkan di fondasi batu, lantai panggung, atap miring dengan jurai yang diperpanjang dan bagian depan atap yang condong mencuat keluar (Peter JM Nas, 1998).

’’Ukiran di tiang rumah ini mengisahkan perjalanan leluhur. Tujuh pahatan di tiga tiang menandakan tujuh pulau dan delapan pahatan di tiang utama menggambarkan delapan lautan yang dilalui,” kisah Wulang.

Menurut dia, perjalanan ini dilakukan dari tanah Asia dengan menyeberang Selat Malaka, kemudian ke Sumatera, Jawa Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, hingga Sumba. Dari Flores mendarat di Tanjung Sasar dan mendirikan kampung pertama di Wunga, sebelum menyebar ke bagian barat dan timur pulau ini.

Sebelum kedatangan nenek moyang di Sumba, konon di pulau ini sudah ada penghuni lama. Menurut budayawan Sumba, Frans W Hebi, dalam kisah lisan disebutkan, penghuni awal pulau ini belum mengenal api sehingga semua makanan dimakan men-tah. Mereka dikenal sebagai to marang (Kodi, Sumba Barat Da-ya) atau mamarung (Sumba Timur) dan sering disalahartikan sebagai suanggi.

Antropolog dari Universitas Arizona, Stephen Lansing, dan. tiga peneliti genetika Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Herawati Sudoyo Supolo, Gludhug Ariyo Purnomo, dan Isabella Apriyana, mengumpulkan kisah itu untuk melengkapi studi mereka tentang asal-usul dan diaspora orang Sumba

”Bisa jadi kisah ini bercampur aduk dengan pengetahuan baru yang datang belakangan. Migrasi nenek moyang orang Sumba sudah ribuan tahun, bagaimana mereka bisa mengingatnya?” ujar Lansing yang kini menjabat Direktur Complexity Institute, Na-nyang Technological University-Singapura. ”Jika pun benar, ceri-ta ini kemungkinan versi penutur Austronesia.”

Sekalipun bersikap skeptis, Lansing tetap menghormati pengetahuan lokal orang Sumba ini. Apalagi riset genetika semakin memberikan titik terang tentang teka-teki asal usul orang Sumba.

Pembauran Genetika

"Tahun 2007 kami telah mengambil sampel genetika dan memetakan diaspora bahasa ma-syarakat di Pulau Sumba,” ujar Herawati. Penelitian menggunakan marka Y-kromosom (penanda genetika lelaki) itu menemukan, genetika orang Sumba me-miliki haplogrup (kelompok motif genetik) C, K, M, dan O.

Motif C selama ini banyak di-temukan di Indonesia bagian timur dan menjadi penanda genetika orang Papua yang meru-pakan kelompok migrasi pertama dari Afrika dan diperkirakan tiba di Nusantara sekitar 50.000 tahun lalu. Motif O dimiliki penutur Austronesia yang datang dari Formosa, Taiwan, dan tiba paling belakangan di Nusantara, yaitu 5.000-4.000 tahun lalu.

Sementara motif K dan M kerap diasosiasikan dengan migran dari Asia daratan, yang datang sesudah migrasi pertama dari Afrika hingga Papua, tetapi sebelum kedatangan penutur Austronesia. Motif K dan M ini masih belum jelas rute migrasinya, tetapi kemungkinan juga lewat jalur darat dari Semenanjung Malaysia me-lalui Sumatera, Jawa, hingga ke Sumba.

’’Temuan ini menunjukkan bahwa orang Sumba saat ini terbentuk dari pembauran genetika tiga populasi berbeda,” ujar Herawati. ’’Artinya, sebelum kedatangan orang Austronesia, telah ada penduduk di Sumba dan kemudian teijadi percampuran.”

Menariknya, menurut Lansing, Desa Wunga, yang berada di sisi utara pulau ini, memiliki unsur haplogrup Austronesia paling lengkap dibandingkan dengan desa lain di Sumba. Ini menunjukkan bahwa Wunga memang merupakan desa pertama dari penutur Austronesia di Sumba. ”Semua tipe genetik Austronesia yang ada di desa lain ada di Wunga,” ujarnya

Dengan mencermati pola ge-netikanya, menurut Herawati, bisa digambarkan perjalanan migrasi nenek moyang penutur Austronesia di Sumba. Dari Wunga sebagian kemudian beijalan ke selatan. Begitu tiba di tengah pulau ini, mereka memisahkan diri dalam dua kelompok besar, satu ke arah timur dan lainnya ke arah barat. Dalam setiap migrasi ini terjadi percampuran dengan non-Austronesia yang telah lebih dulu tinggal di pulau itu.

Pembauran genetik ini juga terlihat dengan adanya penggunaan bahasa Austronesia dan Non Austronesia di Sumba. Contoh kata di Sumba yang berakar pada bahasa Austronesia, misalnya kata ”bulu” yang dilafalkan sebagai ”wulu” di Mamboru (Sumba Tengah) dan juga di Kodi (Sumba Barat Daya). Kata ”mata” juga dilafalkan sebagai ”mata”, baik di Mamboru maupun Kodi.

Sementara beberapa contoh bahasa non-Austronesia yarig bisa dijumpai di Sumba, misalnya kata ”daging” yang dilafalkan sebagai ”tolu” di Mamboru dan ”kabi” di Kodi. Kata ”rambut” di Mamboru dilafalkan sebagai ”longgi”, sedangkan di Kodi di-sebut "longge”.

Analisis genetika lebih lanjut menggunakan autosomal SNPs oleh Murray Cox dari Institute of Fundamental Sciences, Messey University, Selandia Baru (2015) menemukan dugaan teijadinya percampuran genetika Austronesia dan non-Austronesia yang pertama di Sumba sekitar 4.085 tahun lalu. Seperti analisis marka Y-kromosom, penelitian Cox ini juga menemukan keberagaman genetika Austronesia tertinggi berada di Wunga.

Dengan bekal penjelasan ini-lah kami kemudian menelusuri Pulau Sumba Kami dikejutkan’ dengan kenyataan bahwa sekalipun memiliki nenek moyang yang sama, pulau ini menyimpan keberagaman bahasa dan kebu-dayaan. Sumba bagian timur, misalnya hingga saat ini masih sa-ngat kuat menerapkan kasta dan praktik perhambaan. Adapun di Sumba bagian barat, praktik ini hampir tiada lagi.

Genetika jelas tidak mengenal pembagian berdasarkan kasta Bahkan, pembedaan ciri fisik tak lebih lelucon genetik. Namun,  mummi menurut Steve Olson dalam bu-kunya Mapping Human History: Discovering the Past Through Our Genes (2003), kecenderungan ki-ta untuk membedakan manusia ke dalam kategori fisik ataupun asal-usul keturunannya adalah sumber tragedi dan konflik dalam peradaban manusia.

Saat menemui kenyataan ini, kami jadi teringat penjelasan Wulang dari Wunga. ”Saat baru tiba di Wunga semuanya sebenarnya masih sama posisinya adalah teman seperjalanan. Kasta tuan dan hamba terbentuk karena perang dan penjajahan,” ujarnya

Orang Sumba khususnya Sumba Timur, yang masih ketat menerapkan praktik perhambaan, sebaiknya kembali melakukan ziarah ke Wunga...

Oleh : Ahmad Arif yang di Poskan di Koran Kompas

Daftar Isi

Daftar Isi Blog Cadiak
  1. Sistem Pernafasan pada Manusia Tugas IPA SMP
  2. Cara Buat Presentasi Tugas Sekolah Kelas 3 SMP
  3. Sejarah Prestasi Senam di Indonesia
  4. Makalah Internet
  5. Motivasi Belajar Untuk Para Pencari Ilmu
  6. Pengertian Seni Rupa
  7. Fungsi dan Tujuan Seni
  8. Pengelompokan Seni Rupa 
  9. Keunikan Gagasan dan Teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat
  10. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat, Menggambar Bentuk 
  11. Macam - Macam Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid dan Kerucut, Bentuk Silindris, Bentuk Bola atau Bulat, Bentuk Bebas atau Tak Beraturan
  12. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas, Sangkuriang dari Jawa Barat, Malin Kundang dari provinsi Sumatera Barat, Jaka Tarub dari Jawa Tengah
  13. Peralatan dan Media Menggambar Bentuk
  14. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
  15. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
  16. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan
  17. Keragaman Jenis, Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
  18. Contoh Makalah Jasa Boga
  19. Contoh Makalah Perkembangbiakan Vegetatif
  20. Contoh Proposal Lomba Cipta Musik
  21. Contoh Makalah Internet tentang Aplikasi Komputer
  22. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi
  23. Contoh Makalah Kegiatan Marine dan Pengeboran Minyak
  24. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
  25. Contoh Makalah Membuat Drama
  26. Contoh Makalah Partikel Atom
  27. Contoh Makalah Kegiatan Kepramukaan
  28. Contoh Membuat Kerangka Sinopsis Novel 
  29. Contoh Kliping Dikotil dan Pengertiannya
  30. Kumpulan Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari 
  31. Air cucuran Atap Jatuhnya Ke Pelimbahan Juga
  32. Pribahasa yang sering di dengar dalam kehidupan sehari-hari
  33. Bimbingan dan Konseling SMP tentang Remaja dan Agama
  34. Permainan dan Olahraga Bola Besar
  35. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara 
  36. Faktor-Faktor Munculnya Renaissance
  37. Menengok Seni Islam Dalam Batik Rifa'iyah
  38. Membaca Komponen Peta dan Atlas
  39. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
  40. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
  41. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
  42. Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
  43. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan
  44. Sistem Ekskresi Manusia Pelajaran IPA Kelas IX
  45. Naskah Untuk MC Acara Perpisahan Sekolah
  46. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
  47. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
  48. Iseng-Iseng Pintar, Soal Karya Seni Rupa Terapan Derah Setempat
  49. Pendidikan Pancasila SEBAGAI SISTEM Filsafat di kemas dalam bentuk Animasi PowerPoint
  50. Slide PowerPoint Lauk Pauk Khas Betawi 
  51. Pengertian Dialog Interaktif
  52. Pengertian dan Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
  53. Pengertian Iman Kepada Rasul
  54. Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
  55. Kata Sambutan Penyerahan Mempelai Putri
  56. Contoh Kata Sambutan Penerimaan dari Pihak Mempelai Pria
  57. Pengertian Sifat Pendendam dan Munafik, Akibat Negatif dari Sifat Pendendam, Cara mengobati Sifat Pendendam
  58. Pengertian Adab Makan dan Minum
  59. Pengertian Binatang yang Halal dan Haram
  60. Pengertian Takabur, Ciri-ciri Takabur, Bahaya Takabur
  61. Pengertian, sifat dan Membuat Magnet
  62. Siap Tempur Hadapi (UN) Ujian Nasional 2016
  63. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa dan Keunikan Gagasan Apresiasi Seni
  64. Contoh Soal Uji Kompetensi Karya Seni Terapan
  65. Aplikasi Smartphone Sebagai Pengasah Otak
  66. Lebih Baik Nongkrong Di Perpustakaan Menambah Ilmu
  67. Pengertian Pengendalian Sosial 
  68. Pengertian Pajak Berdasarkan Ciri-ciri, Sifat, Unsur dan Jenis
  69. MEMAHAMI LINGKUNGAN DAN PENTINGNYA KERJASAMA
  70. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
  71. Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Ke Perusahaan
  72. Teks Pidato Dengan Tema Pengaruh Pendidikan Agama Untuk Remaja Dalam Pergaulan
  73. Tata Laksana Kepabeanan Dibidang Ekspor 
  74. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik  Barang Ekspor
  75. Kebutuhan Hidup Manusia Yang Harus Dipenuhi 
  76. Cara Melihat Hasil Seleksi SNPTN 2016
  77. Nama dan Alamat Sekolah Kejuruan Di Jakarta
  78. Universitas Brawijaya Menjadi Favorit di Tahun ini
  79. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
  80. Museum-Museum Yang Ada Di DKI Jakarta
  81. Museum Nasional dan Museum Daerah
  82. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
  83. MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK
  84. Museum Wayang Milik Pemda DKI Jakarta
  85. Pengertian Ekonomi antar Negara
  86. Pengertian majas dan macam – macam majas
  87. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia dalam Sehari-hari
  88. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
  89. Ungkapan Pamitan Bahasa Inggris
  90. Tamat SMP Lanjutkan Ke Sekolah Kejuruan SMKN 40 
  91. Pengertian Sistem Ekskresi dan  Alat Ekskresi Pada Manusia
  92. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi , Penyakit pada hati, Ekskresi pada Hewan, 
  93. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
  94. Koordinasi Dalam Tubuh Manusia, Sistem Saraf, Sistem Saraf Manusia, Sistem saraf tepi, Kelainan dan penyakit pada sistem saraf manusia, Sistem saraf pada hewan
  95. Sistem Hormon, Kelenjar Pada Manusia dan Hewan
  96. Pengertian Indera Pada Manusia serta Fungsinya
  97. Adaptasi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
  98. Kecerdasan Linguistik, Matematik, Spasial, Kinestesis, Musikal, Intrepersonal, Intrapersonal
  99. Pewarisan Sifat, Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat, Genotipe dan Fenotipe
  100. Sekolah Kejuruan (SMK) Berpeluang Untuk Menciptakan Bisnis Sampingan 
  101. Daftar Nama Paskibra 2016 Dari Masing-masing Provinsi di Indonesia
  102. Pengetahuan Mitos dan Genetika di Wunga
  103. Bahaya Banjir,  Penyebab Banjir serta Pencegahan Banjir
  104. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
  105. Larangan Merokok, Bahaya Merokok Aktif dan Pasif, Zat Yang Tekandung Dalam Rokok
  106. Beriman dan Bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa
  107. Zat Berbahaya, Jenis-jenis Zat Berbahaya, Narkoba, Psikotropika
  108. Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda
  109. Wirausaha, Produk Teknologi, Transportasi, Logistik, Karakteristik, Kewirausahaan
  110. Perencanaan, Usaha, Produk, Teknologi, Transportasi, Laut, Udara, Logistik
  111. Perhitungan, Biaya Produksi, Produk Teknologi, Transportasi, Logistik, Evaluasi, Kegiatan Pembelajaran, Wirausaha
  112. Berwirausaha, Pengertian Wirausaha, Wirausaha Budi Daya Pangan, Bidang Usaha Di bidang Pangan
  113. Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
  114. Pemasaran Langsung, Penjualan Lewat Facebook, Twitter, Instagram, Bisnis di Sekolah,
  115. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
  116. Sistem Pengolahan Makanan Awetan Bahan Nabati,  Proses Pengolahan Produk Makanan Minuman 
  117. Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha | Bahan | Motif Hias | Teknik Pembuatan | Fungsi Karya | Kreatif | Desain Produk
  118. Prakarya Kerajinan Tangan Sambil Wirausaha
  119. Pengertian Permainan Bola Tangan, Lapangan Bola Tangan, Peraturan Permainan Bola Tangan, Cara Bermain Bola Tangan
  120. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan | Teknik Melempar Bola | Teknik Menangkap Bola | Teknik Membawa Bola | Teknik Menembak Bola
  121. Pengertian Permainan Bulu Tangkis, Peralatan dan Lapangan, Raket, Shuttle Cock (Kok atau Bola), Lapangan [Court), Net, Peraturan Servis 
  122. Pengertian Lempar Lembing, Teknik Dasar Olahraga Lempar Lembing, Gaya Finlandia, Gaya Amerika, Teknik Membawa Lembing, Tahap Melempar dan Melepaskan Lembing
  123. Pengertian, Pencak Silat,  Aspek,  Mental, Spiritual, Seni Budaya, Bela  Diri , Olah Raga, Gerakan, Tendangan,  Elakan , Tangkisan
  124. Pengertian Kebugaran Jasmani, Joging, Sejarah Joging, Otot - Otot,  Peregangan
  125. Aerobic, Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Lompat Kangkang, Senam Aerobic,  Latihan Meluncur | Gerakan Senam 
  126. Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
  127. Renang, Gaya Punggung, Gaya Dada, Gaya Bebas, Teknik Renang
  128. Artikel Tentang Pramuka
  129. Kreativitas, Keterampilan dalam Berwirausaha Sejak Sekolah
  130. Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda, Sifat-sifat seorang wirausahawan, Percaya Diri, Berorientasikan Tugas dan Hasil, Berani Mengambil Risiko 
  131. Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda, Pencarian Ide Produk, Membuat Gambar/Sketsa, Perencanaan Produksi
  132. Bimbingan Konseling, Gaya Remaja Sehat, Kesehatan Bagi Remaja, Kesehatan dan Penyakit, Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan
  133. Pengertian Ilmu Ekonomi, Masalah Ekonomi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia
  134. Pengertian Agama Islam, Karakteristik Agama Islam 
  135. Mengenal Definisi, Tugas, Pembagian Manajer, Pengantar Manajemen, Organisasi
  136. Mau Jadi Apa Setelah Tamat? Teknologi dan Industri, Bisnis dan Manajemen,  Seni dan Kerajinan, Pariwisata, Kesenian
  137. Cara Belajar Efektif Menjelang Ujian Naik Kelas atau kelulusan, Latihan Soal, Tanya Jawab Sendiri, Belajar dari Banyak Sumber,
  138. Dua gelas air putih saat bangun tidur, Baca Buku, Mendengarkan Audio Book atau Podcast, Gaul dengan orang yang lebih pintar
  139. Pengertian Pasar, Fungsi Pasar, Sarana Distribusi, Pembentuknya harga, Sarana Promosi, Penyerap tenaga kerja, Sumber penghasilan, Bentuk-bentuk Pasar
  140. City Branding dalam Teori Place Branding, City Branding di Era Internet, Modal Surabaya untuk menampilkan City Branding sebagai Kota Maritim, Surabaya Shopping and Culinary Track (SSCT) 
  141. Sistem Gerak Pada Manusia, Organ, Jenis dan Fungsi Tulang, Otot
  142. Sistem Pencernaan, Manusia, Mulut, Gigi, Lidah, Kerongkongan, Lambung
  143. Perancangan Produksi Teknologi Transportasi Logistik Sketsa Ide Contoh Sketsa
  144. Ciri - Ciri Negara Berkembang dan Negara Maju
  145. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  146. Kuliner, Hewani, Nabati, Proposal Usaha, Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
  147. Mengetahui Kalender Pendidikan 2022-2023 DKI Jakarta
  148. Puisi Telur Bebek dan Leher
  149. Pembagian Seni audio Visual Audiovisual Musik Tari Teater Sastra
  150. Mengenal Perubahan Iklim Untuk Dapat Mengetahui Dampak serta Cara Menanggulanginya