Belajar Karya Seni Kriya Indonesia. Anda tentu pernah melihat keranjang yang terbuat dari rotan, yang sering digunakan orang untuk tempat buah-buahan, atau baki tempat air minum. Selain keranjang yang terbuat dari rotan, ada juga yang terbuat dari pandan. Corak-corak dari keranjang itu banyak macam ragamnya. Dari setiap daerah yang di Indonesia mempunyai corak ragam yang berbeda-beda yang merupakan hasil karya anak bangsa. Hasil karya terbuat dari rotan atau pandan ini merupakan hasil karya seni terapan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Jadi karya seni terapan ini disebut juga dengan seni kriya. Hasil karya seni terapan atau seni kriya sangat beraneka ragam. Mulai dari benda-benda yang di gunakan untuk keperluan rumah tangga sampai kepada benda-benda keperluan hiburan. Karena hal tersebut maka seni terapan akan menghasilkan karya yang memiliki fungsi dan bernilai guna bagi kehidupan manusia.
Adapun yang termasuk Karya Seni Kriya adalah sebagai berikut :
Seni Hias
Seni hias telah dimiliki oleh Nusantara berabad-abad silam. Hal tersebut dapat dilihat dari benda-benda penemuan seperti hiasan pada makam, candi, kain tenun dan tembika. Seni hias pada awalnya dianggap sebagai penghias belaka yang dibuat untuk tujuan keindahan. Namun bagi masyarakat Nusantara ternyata seni hias bisa menjadi sebuah aktivitas yang tak pernah lepas dari keyakinan yang dianutnya.
Ragam hias atau motif terbentuk dari unsur yang dipadupadankan sedemikian rupa sehingga memberi bentuk yang lain. Menurut jenisnya ragam hias terdiri atas dua jenis, yaitu ragam hias tunggal dan ragam hias bersambung. Ragam hias tunggal artinya komponen dari motif-motif hiasan tersebut berdiri sendiri. Sementara ragam hias sambung adalah ragam hias antara komponen satu dengan yang lainnya selalu bersambungan dan berhubungan erat, yang seolah-olah menjadi untaian yang utuh.
Corak dari ragam hias yang banyak digunakan pada hasil karya seni terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam. Coba Anda perhatikan corak-corak ragam hias yang terdapat pada batik, keramik, ukiran, dan bangunan. Motif tersebut tersusun atas garis, bidang, bentuk, atau ruang.
Adapun jenis-jenis motif sebagai berikut :
- Motif pilin, yaitu motif yang terbentuk dari huruf dasar "S" atau setengah lingkaran. Contohnya, gambar motif pada rumah Toraja.
- Motif kait/kunci, yaitu motif yang dianggap sebagai kaki swastika atau kait pada meander. Contohnya, hiasan tenunan dari Kalimantan Tengah.
- Motif meander, yaitu motif yang terbentuk dari huruf "T" dengan susunan bolak balik bersambungan.
- Motif tumpal, yaitu bentuk yang terbentuk dari dasar segitiga sama kaki, berfungsi untuk hiasan pinggir seperti motif hias sarung Jawa Timur.
- Motif swastika, yaitu motif yang dilatarbelakangi kebudayaan dan kepercayaan Tiongkok.
- Motif awan, yaitu motif yang dilatarbekalangi kebudayaan dan kepercayaan Tiongkok berupa gulungan awan. Motif ini dapat ditemukan pada motif Cirebon.
Seni patung dapat di ditemukan di beberapa wilayah Nusantara. Secara umum seni ini tidak terlepas dari kegiatan upacara yang dilakukan di daerah setempat. Namun, terdapat pula patung-patung gerabah yang dibuat sebagai cinderamata.
Bentuk patung pada umumnya dibuat tunggal berbentuk tiga dimensi, yang berfungsi sebagai bentuk perwujudan dewa-dewi. Contohnya patung Dewa Siwa dan Brahmana. Adapula patung yang menyatu dengan struktur bangunan, biasanya berupa rangkaian cerita yang bersambung dan penuh makna. Patung jenis ini dinamakan dengan relief. Relief dapat ditemukan pada struktur candi.
Seni Anyaman
Seni anyaman merupakan seni yang erat hubungannya dengan aktivitas keseharian penduduk Nusantara. Awalnya menganyam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan praktis sehari-hari seperti keranjang, perabotan rumah tangga, dan perkakas. Namun seiring dengan waktu, aktivitas tersebut berubah menjadi mata pencaharian sebagian penduduk.
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk menganyam relatif sederhana dan mudah ditemukan di wilayah Nusantara, misalnya rotan, daun tal (palmyra), gebang (cprphya) yang dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur, Ilalang, daun kelapa, daun lontar, bambu, dan tali. Beberapa daerah penghasil anyaman adalah Tasikmalaya (Jawa Barat), NTT, Lombok, Bali, dan Padang.
Demikian uraian tentang Karya Seni Kriya Indonesia.