Ciri - Ciri Negara Berkembang dan Negara Maju.
Tingkatan-tingkatan kehidupan sosial ekonomi setiap negara berbeda-beda. Perbedaan yang paling menonjol adalah tingkat ekonomi dan kemakmuran suatu negara. Dari sini timbul klasifikasi-klasifikasi negara dan muncul istilah-istilah seperti negara maju yang sering disebut dengan Negara Utara dan istilah negara berkembang yang disebut juga Negara Selatan. Klasifikasi berbagai istilah itu dilakukan untuk membedakan antara negara berkembang dan negara maju berdasarkan indikator-indikator pembangunan yang dimiliki setiap negara.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa negara berkembang adalah negara yang sedang membangun atau sedang berkembang menuju kemajuan. Negara yang tergolong dalam kriteria tersebut antara lain, India, Filiphina, Mesir, Aljazair, dan sebagainya. Adapun negara maju adalah negara yang sudah mencapai tahap kemajuan teknologi yang tinggi. Yang termasuk kategori ini antara lain Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Singapura, Jerman, Prancis, dan sebagainya.
Kemajuan suatu bangsa tidak mungkin dicapai secara tiba-tiba. Kemajuan itu dicapai melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Negara satu dengan negara yang lain memiliki percepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Ada negara tertentu yang walaupun usianya cukup tua tetapi masih menunjukkan ciri-ciri negara miskin. Tetapi di sisi lain ada negara tertentu yang usianya relatif muda tetapi telah menunjukkan ciri-ciri negara maju.
Tahapan-tahapan Perkembangan suatu negara menurut Walt Whitman Rostow
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih belum produktif, relatif primitif, dan masih dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang tidak rasional secara turun temurun. Sistem ekonomi belum berorientasi pasar, belum ada aplikasi Iptek, dan jumlah produksinya terbatas. sebagian besar sumber daya penduduknya digunakan untuk sektor pertanian, mobilitas penduduknya rendah, dan hubungan kekeluargaan dan kesukuan masih mendominasi dalam organisasi kemasyarakatan.
Pada fase ini masyarakat sedang menuju pada perubahan dalam berbagai bidang. Masyarakat mulai mengubah teknologinya ke arah yang lebih produktif dan efisien. Budayanya juga lebih produktif, sehingga masyarkat mulai menabungkan pendapatannya di lembaga-lembaga produktif seperti di bank. Dengan terakumulasinya modal di bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya, dan perekonomian dan bergerak kemajuan.
Tahap Lepas Landas (Takke off Stage)
Pada tahap ini berbagai usaha produktif terus berkembang, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti untuk memacu berbagai aspek pembangunan. Terciptanya pembaharuan di berbagai sektor ke arah yang lebih produktif dan efisien. Akumulasi modal terus bertambah, dan industri menjadi sektor yang memimpin dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional terus meningkat diikuti dengan pertumbuhan pendapatan perkapita penduduknya.
Tahap Gerak Menuju Kematangan (Drive for Maturity Stage)
Pada tahap ini kegiatan ekonomi suatu negara terus mengalami pertumbuhan secara teratur dan penggunaan teknologi modern semakin meluas. Investasi terus berkembang, sehingga ekonomi terus mengalami perubahan. Industri berkembang ke arah industri hulu yang padat modal.
Tahap Komsumsi Tinggi (age of High Consumption Stage)
Pada tahap ini perkembangan industri lebih mengarah pada produksi yang tahan lama. Sektor jasa berkembang pesat, terutama jasa ke ahlian. Pendapatan perkapita sangat tinggi sehingga daya beli masyarakat pun sangat tinggi, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier.
Perkembangan atau kemajuan suatu negara dengan negara lain berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kualitas sumber daya manusia, tingkat perkembangan ekonomi, keadaan sumber daya alam, dan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk mengidentifikasi suatu negara dikategorikan negara maju atau negara berkembang, kita dapat melihat hasil pembangunan negara tersebut, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. Pembangunan fisik misalnya pembangunan jalan raya, gedung sekolah, tempat-tempat ibadah, rumah sakit, dan sebagainya. Sedangkan pembangunan non fisik antara lain ketakwaan terrhadap Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran. kedisiplinan, kecerdasan, tanggung jawab, kesetiakawanan, dan sebagainya.