Membuat Kerangka dan Sinopsis Novel
Kerangka Sinopsis Novel
Seorang anak yang berumur 6 tahun hebat menggambarkan sebuah buku tentang Rimba Raya, tetapi gambar tersebut tidak dimengerti oleh orang dewasa dan pada akhirnya dia putus asa dan dia mulai belajar mengemudi pesawat terbang .
Pada saat mengendarai pesawat tiba-tiba pesawat itu mogok di tengah Gurun Sahara. Malam pertama aku tertidur diatas pasir dan aku terbangun ketika mendengar suara ternyata suara tersebut adalah seekor domba yang sedang meminta tolong untuk digambarkan nya .
Dia membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui darimana asal planet nya dan ia memikirnya dengan lamunan panjang .
Dan dia mengetahui bahwa planet asalnya tidak lebih besar dari sebuah rumah. Ada pangeran cilik yang berdiam di sebuah planet yang hampir tidak lebih besar dari dirinya sendiri dan yang memerlukan kawan.
Sebenarnya di planet Pangeran Cilik,seperti juga di semua planet,ternyata ada benih-benih yang amat dahsyat di planet pangeran cilik.
Pada hari kelima, berkat si domba,suatu rahasia hidup pangeran cilik dapat terungkap .
Di planet pangeran cilik selalu terdapat bunga-bunga yang sangat sederhana berhiaskan selapis kelopak saja .
Pada pagi hari dia berangkat, ia membenahi planet nya, gunung-gunung berapi yang masih aktif digosok-gosoknya dengan hati-hati .
Diperjalanan pangeran cilik mengarungi gurun pasir dan hanya menemukan setangkai bunga. Satu bunga berkelopak tiga, satu bunga sepele
Pangeran cilik mendaki sebuah gunung yang tinggi, aneh sekali planet ini pikirnya .Gersang melulu dan manusia kurang imajinasi.
Setelah lama berjalan di tengah pasir akhirnya pangeran cilik menemukan sebuah jalan .
Pangeran cilik menemukan tukang wesel rel kereta api .
Dan ia bertemu dengan pedagang pil canggih yang meredakan rasa dahaga .
Setelah itu pangeran cilik melihat dan memandang langit dan berkata
“mengapa orang dewasa satu pun tidak pernah akan mengerti betapa pentingnya bagiku. Inilah pemandangan yang paling indah dan paling menyedihkan didunia.”
Sinopsis
Ketika berumur 6 tahun, karya agungku yaitu gambaran dalam buku tentang rimba raya, kuperlihatkan kepada orang-orang dewasa, tetapi orang dewasa itu tidak mengerti apa yang ku gambarkan. Jadi aku harus memilih profesi lain dan aku belajar mengemudikan pesawat terbang. Pada saat mengemudi tiba-tiba pesawat tersebut mogok di tengah Gurun Sahara karena 6 tahun yang lalu ada sesuatu yang patah dalam mesin,jadi malam pertama aku tertidur di atas pasir.
Aku lebih terpencil dari seseorang korban kecelakaan kapal diatas rakit di tengah lautan. Ketika waktu subuh,aku terbangun oleh suara lembut dan ganjil. Aku membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui dari mana asalnya dan aku memikirnya, akhirnya bahwa planet asalnya tidak lebih besar dari sebuah rumah!.
Aku melihat pangeran cilik yang berdiam di suatu planet yang tidak sama sekali ada orang dan memerlukan kawan,sebenarnya di planet pangeran, seperti juga di semua planet, terdapat tanaman yang baik dan tanaman buruk tetapi ada benih – benih yang amat dahsyat di planet pangeran cilik yaitu benih baobab.
Tanah planet itu penuh benih baobab. Pada hari kelima, masih juga berkat si domba, suatu rahasi hidup pangeran cilik terungkap. Aku tidak tahu pada saat itu aku sibuk berusaha membuka baut mesin yang terlalu kencang, aku sangat risau karena kerusakan itu tampaknya parah sekali.
Di planet pangeran cilik selalu terdapat bunga – bunga yang sangat sederhana, berhiaskan selapis kelopak saja, yang tumbuhnya tidak memakan tempat dan tidak menggangu siapa pun. Pagi hari ia berangkat, ia membenahi planetnya.
Gunung – gunung berapi yang masih aktif di gosok – gosoknya di dengan hati – hati. Ia mempunyai dua gunung yang aktif,itu amat praktis untuk memanaskan sarapan, ia juga mempunyai gunung yang sudah mati. Diperjalanan pangeran cilik mengarungi gurun pasir dan hanya menumakan setangkai bunga. Satu bunga berkelopak 3 dan satu bunga lagi berkelopak sepele.
Pangeran cilik mendaki sebuah gunung yang tinggi,gunung yang pernah ia kenal hanyalah ketiga gunung berapi yang setinggi lututnya,tetapi yang dilihatnya hanya batu-batu karang yang runcing seperti duri. Aneh sekali planet ini, pikirnya,gersang melulu dan runcing dan asin dan manusia kurang imajinasi,di planetku ada setangkai bunga dia selalu bicara duluan. Setelah lama berjalan di tengah pasir,batu karang,dan salju, akhirnya pangeran cilik menemukan sebuah jalan yaitu jalan menuju kepada manusia, dan akhirnya pangeran cilik menemukan tukang wesel rel kereta api dan setelah itu bertemu lagi dengan pedagangan pil yang canggih yang meredakan rasa dahaga.
Dan sekarang tentu sudah lewat enam tahun, aku belum pernah menceritakan kisah ini. Pangeran cilik memandang langit dan berkata “mengapa orang dewasa satu pun tidak pernah akan mengerti betapa pentingnya bagiku. Inilah pemandangan yang paling indah dan paling menyedihkan didunia.”