Selamat datang dalam dunia manajemen!
Dan juga organisasi butuh orang yang dapat mengevaluasi apakah sasaran-sasaran perusahaan sudah dicapai secara efisien dan efektif, yang dapat melakukan perubahan ketika dianggap perlu. "Orang-orang" tersebut dikenal dengan manajer. Manajer hebat dibutuhkan oleh organisasi yang hebat,
Sudah tidak bisa dielakkan lagi, bahwa sebuah organisasi pasti memerlukan manajer. Bukan sekedar manajer, tetapi manajer yang baik. Salah lagi! Bukan hanya manajer yang baik, tetapi manajer yang hebat!
Sebuah organisasis sangat memerlukan orang yang bisa menentukan sasaran dan merencanakan segala sesuatu yang harus dikerjakan agar bisa mencapai sasaran-sasaran tersebut. Organisasi sangat butuh orang-orang yang dapat memimpin dan memotivasi orang lain dalam kerja mereka menuju pencapaian sasaran-sasaran tersebut, yang dapat menyingsingkan lengan bajunya dan berteriak jika situasi menuntut.
Dan juga organisasi butuh orang yang dapat mengevaluasi apakah sasaran-sasaran perusahaan sudah dicapai secara efisien dan efektif, yang dapat melakukan perubahan ketika dianggap perlu. "Orang-orang" tersebut dikenal dengan manajer. Manajer hebat dibutuhkan oleh organisasi yang hebat,
Pengantar Manajemen dan Organisasi
Salah satu hal yang perlu dipahami adalah pekerjaan seorang manajer sangat penting kedudukannya dalam sebuah organisasi. Namun Anda juga perlu mengetahui bahwa menjadi seorang manajer, seorang manajer yang baik tidaklah mudah. Sebaiknya lanjutkan membaca uraian ini.
Siapa yang disebut Manajer?
Seorang manajer boleh jadi sangat berbeda dengan apa yang anda bayangkan. Mereka bisa saja berusia di bawah 18 tahun hingga diatas 80 tahun. Mereka menjalankan perusahaan-perusahaan korporasi besar hingga usaha-usaha swasta kecil yang baru berjalan. Mereka dapat dijumpai di departemen-departemen pemerintahan, rumah-rumah sakit, perusahaan-perusahaan kecil, badan-badan nirlaba, museum, sekolah, dan bahkan pada organisasi-organisasi tradisional seperti lembaga kampanye politik dan koperasi-koperasi konsumen. Manajer dapat pula ditemui menjalankan tugas-tugas manajerial di berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Selain itu, sebagian manajer menduduki jajaran pimpinan perusahaan sedangkan sebagian lainnya hanya bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang spesifik. Dan di masa sekarang ini, peluang para wanita untuk menjadi seorang manajer sudah seimbang dengan peluang para pria, meski jumlah wanita yang menduduki posisi manajamen puncak masih sedikit.
Fakta mengatakan bahwa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini jauh lebih membutuhkan manajer di bandingkan di masa-masa lampau, untuk mengelola di era yang penuh ketidak pastian, kompleks dan kacau ini. Manajer sangat menentukan!
Faktor utama yang menentukan produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah tempat kerja bukanlah besarnya upah atau manfaat material ataupun kondisi lingkungan kerja, melainkan kualitas hubungan antara karyawan dan atasan langsungnya.
Jaman dulu begitu mudahnya kita mendefinisikan manajer yaitu mereka anggota organisasi yang berhak memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu dan dengan cara yang sesuai kehendak mereka. Sehingga mudah untuk membedakan antara para manajer dan karyawan-karyawan non-manajerial. Namun sekarang sudah tidak seperti itu lagi. Di dalam banyak organisasi, kian berubahnya sifat berbagai pekerjaan telah menguburkan garis pembatas antara manajer dan karyawan non-manajerial. Banyak pekerjaan non-manajerial sekarang mencakup pula aktivitas-aktivitas pengelolaan. Mari kita ambil sebagai contoh, di pabrik milik General Cable Corporation di kota Moose Jaw, Saskatchewan, Kanada, terdapat pembagian tanggung jawab manajerial di antara para manajer dan para anggota regu. Sebagian besar karyawan di pabrik di Moose Jaw itu telah mendapatkan pelatihan lintas disiplin ilmu (cross-trained) dan memiliki lebih dari satu keahlian khusus (multiskilled). Di Ketua regu, operator perangkat, teknisi perawatan, inspektur kendali mutu, atau perencana peningkatan dan perbaikan.
Maka, bagaimana kita harus mendefinisikan "siapakah seorang manajer itu"?
Seorang manajer adalah seorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai.
Pekerjaan seorang manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugasnya pribadi melainkan membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa koodinasi atas pekerjaan suatu sekelompok orang dari berbagai departemen dalam perusahaan atau bahkan orang-orang diluar organisasi, misalnya para pekerja kontrak atau para karyawan dari perusahaan-perusahaan pemasok (supplier).
Yang perlu dipahami adalah para manajer boleh jadi juga memiliki tugas-tugas yang tidak berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan pekerjaan orang lain. Misalnya, seorang penyelia bagian klaim asuransi boleh jadi juga harus mengerjakan sendiri tugas pemrosesan klaim, selain mengerjakan tugas mengawasi pekerjaan para juru catat klaim.
Menurut anda adakah cara untuk mengklasifikasikan para manajer di dalam sebuah organisasi?
Dengan struktur organisasi tradisional (yang dikatakan berbentuk piramid, karena terdapat lebih banyak karyawan pada jenjang-jenjang bahan ketimbang pada jenjang-jenjang atas organisasi), para manajer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas manajemen lini pertama atau operasional, manajemen tingkat menengah, dana manajemen puncak.
Pada jenjang terbawah manajemen, para manajer lini pertama (first-line manajer, mengelola pekerjaan para karyawan non-manajemen, yang biasanya melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang atau jasa bagi para pelanggan organisasi. Manajer lini pertama seringkali disebut penyelia (supervisor), namun dapat juga disebut manajer shift kerja (shift manajer), manajer disrtrik, manajer departemen, atau manajer kantor (office manager). Manajer tingkat menengah (middle manager) adalah mereka yang berada pada posisi di antara jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi.
Para manajer dari kelompok ini mengelola pekerjaan tingkat pertama dan dapat memilki sebutan, atau nama jabatan (title) seperti manajer regional, pimpinan proyek (project leader), manajer toko (store manager), atau manajer divisi. Pada jenjang teratas di dalam organisasi, duduklah para manajer puncak (top Manager), yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan-keputusan yang dapat mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan menentukan rencana kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan.
Orang-orang yang berada pada posisi ini biasanya memiliki nama jabatan seperti VP eksekutif (executive vice president), presiden organisasi, direktur pelaksana (managing director), direktur operasi (chief orating officer), atau direktur utama (chief executive officer).
Akan tetapi, tidak semua organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan menerapkan sistem manajemen piramida tradisional. Ada juga organisasi yang menerapkan penataan yang lebih longgar, dimana pekerjaan dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok karyawan yang berbeda, yang dapat berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Meskipun tidak begitu mudah untuk membedakan para manajer dari karyawan-karyawan non-manajerial di dalam organisasi semacam ini, kita harus mengetahui bahwa seorang harus memainkan peranan tersebut yaitu, harus ada seseorang yang menjalankan tindakan-tindakan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang-orang lainnya, bahkan jika "seseorang" itu bukanlah orang yang sama seiring dengan pergantian proyek atau tugas kerja.