Berwirausaha, Pengertian Wirausaha, Wirausaha Budi Daya Pangan, Bidang Usaha Di bidang Pangan

Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang, utama, gagah, berani, teladan, dan jujur, sedangkan usaha adalah kegiatan yang dilakukan.
Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.


Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/Xl/1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan  yang lebih besar. Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil resiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. 
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. lnovatif berarti memperbaiki, memodifikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya. 
Indonesia adalah negara berpenduduk besar sehingga kebutuhan pangannya sangat besar. Hal ini telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu konsumen pangan terbesar produk pangan hasil pertanian. Usaha untuk memproduksi pangan sendiri sangat penting dilakukan agar terpenuhinya kebutuhan pangan bangsa Indonesia. 
Berbagai jenis wirausaha bisa dipilih, misalnya pilihan wirausaha pada bidang budi daya pangan. Selama manusia masih ada, kebutuhan makan akan tetap ada. Artinya, peluang untuk wirausaha dibidang pangan selalu terbuka. Wirausaha juga tidak mengenal usia. Jika ada yang bertanya kapan seseorang sebaiknya memulai wirausaha, jawabnya adalah: sekarang. 
Banyak usaha di sektor budi daya tanaman yang perlu dikembangkan melalui wirausaha sehingga dapat meningkatkan produksi pangan maupun meningkatkan nilai tambah produk pangan hasil pertanian. Berikut adalah contoh beberapa contoh wirausaha di bidang budi daya tanaman pangan: 
  1. Budi daya padi untuk menghasilkan beras
  2. Budi daya kedelai untuk menghasilkan biji
  3. Budi daya kedelai untuk dipanen muda
  4. Budi daya kacang tanah untuk menghasilkan biji
  5. Budi daya kacang tanah untuk panen konsumsi
  6. Budi daya kacang hijau untuk panen biji
  7. Budi daya sorgum untuk panen biji
  8. Budi daya sorgum untuk bahan baku bioetanol
  9. Budi daya sorgum untuk dijadikan ikut pakan hijauan
  10. Budi daya jagung untuk menghasilkan biji

Proses Produksi Budi Daya Tanaman Pangan

Budi daya tanaman pangan membutuhkan lahan atau media tanam, bibit, nutrisi dan air serta pelindung tanaman untuk pengendalian hama dan organisma lain ·sebagai sarana budi daya. Seluruh sarana budi daya harus sesuai dengan pedoman yang dibuat oleh pemerintah untuk menjamin standar mutu produk.
1. Lahan

Pemilihan lahan sangat menentukan tingkat keberhasilan dari usaha budi daya tanaman pangan yang dilakukan. Akibatnya, harus dilakukan pemilihan lahan dengan baik, sejak awal sebelum usaha tersebut dimulai.
Pemilihan lahan meliputi hal-hal berikut:  

Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi untuk budi daya tanaman pangan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
  1. Penanaman pada lahan kering tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD).
  2. Lokasi sesuai dengan peta perwilayahan komoditas yang akan diusahakan.
  3. Apabila peta perwilayahan komoditas belum tersedia, lokasi harus sesuai dengan Agro Ecology Zone (ARZ) untuk menjamin produktivitas dan mutu yang tinggi.
  4. Lahan sangat dianjurkan j_elas status kepemilikan dan hak penggunaannya.
  5. Lahan harus jelas pengairannya. 
Riwayat Lokasi Diketahui

Riwayat lokasi dapatdiketahui dengan mencatat riwayat penggunaan lahan.

Pemetaan Lahan

Sebelum melaksanakan usaha produksi tan.aman pangan, dilakukan pemetaan penggunaan lahan sebagai dasar perencanaan rotasi/pergiliran pembibitan dan penanaman.

Kesuburan Lahan
  1. Lahan untuk budi daya tanaman pangan harus memiliki kesuburan tanah yang cukup baik.
  2. Kesuburan tanah yang rendah dapat diatasi melalui pemupukan, menggunakan pupuk organik dan/atau pupuk anorganik.
  3. Untuk mempertahankan kesuburan lahan, dilakukan rotasi/pergiliran tanaman.
Saluran drairnase atau saluran air
Saluran drainase agar dibuat. Ukurannya-disesuaikan dengan kondisi lahan dan komoditas yang akan diusahakan.

Konservasi lahan:
  • Lahan untuk budi daya tanaman pangan, yaitu lahan datar sampai dengan lahan berkemiringan kurang dari 30% yang diikuti dengan upaya tindakan konservasi.
  • Untuk kemiringan lahan lebih dari 30%, wajib dilakukan tindakan konservasi.
  • Pengelolaan lahan dilakukan dengan tepat untuk mencegah terjadinya erosi tanah, pemadatan tanah, perusakan struktur dan drainase tanah, serta hilangnya sumber hara tanah. 
Benih

Jenis benih juga sangat menentukan kualitas dan produktivitas dari usaha budi daya tanaman pangan yang dilakukan. Dengan demikian, harus diperhatikan beberap hal penting, seperti berikut.
  1. Varietas yang dipilih untuk ditanam, yaitu varietas unggul atau varietas yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.
  2. Benih atau bahan tanaman disesuaikan dengan agroekosistem budi dayanya serta memiliki sertifikat dan label yang jelas (jelas nama varietasnya, daya tumbuh, tempat asal dan tanggal kedaluwarsa), serta berasal dari perusahaan/penangkar yang terdaftar.
  3. Benih atau bahan tanaman harus sehat, memiliki vigor yang baik, tidak membawa dan atau menularkan organisme pengganggu tanaman (OPT) di lokasi usaha produksi.
  4. Apabila diperlukan, sebelum ditanam, diberikan perlakuan (seed treatment).
Tanaman pangan dari kelompok serealia dan kacang-kacangan diperbanyak dengan menggunakan benih, sedangkan tanaman umbi­umbian diperbanyak dengan menggunakan stek. Benih adalah biji sebagai bagian regeneratif tanaman yang digunakan sebagai bahan untuk pertanaman, sedangkan stek adalah bagian vegetatif tanaman yang dijadikan bahan perbanyakan tanaman. Benih yang digunakan harus bermutu baik yang meliputi mutu fisik, fisiologis, maupun mutu genetik. Sebaiknya benih yang ditanam diketahui nama varietasnya.


Pupuk
Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanaman atau lahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk terdiri atas dua jenis, yaitu pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti kompos atau pupuk kandang. Saat ini, sudah tersedia berbagai pupuk organik yang siap pakai. Pupuk anorganik berasal dari bahan­bahan mineral, seperti KCL, Urea, dan TSP. Pupuk dapat digolongkan juga ke dalam 3 jenis pupuk, yaitu
  1. Pupuk anorganik yang digunakan, yaitu jenis pupuk yang terdaftar, disahkan atau direkomendasikan oleh pemerintah.
  2. Pupuk organik yaitu pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk menyuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  3. Pembenah tanah yaitu bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah.

Pemupukan diusahakan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak yang sekecil-kecilnya, serta memenuhi lima tepat:
  1. tepat jenis, yaitu jenis pupuk mengandung unsur hara makro atau mikro sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan memperhatikan kondisi kesuburan lahan;
  2. tepat mutu, yaitu harus menggunakan pupuk yang bermutu baik, sesuai standard yang ditetapkan;
  3. tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan, stadia tumbuh tanaman, serta kondisi lapangan yang tepat;
  4. tepat dosis, yaitu Jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi spesifik lokasi;
  5. tepat cara aplikasi, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman dan kondisi lapangan.

Pelindung Tanaman

Perlindungan tanaman harus dilaksanakan sesuai dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT), menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan manusia, serta tidak menimbulkan gangguan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perlindungan tanaman dilaksanakan pada masa pratanam, masa pertumbuhan tanaman dan/atau masa pascapanen, disesuaikan dengan kebutuhan. Standar pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebagai berikut.

  1. Tindakan pengendalian OPT dilaksanakan sesuai anjuran. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir apabila cara­cara yang-lain dinilai tidak memadai.
  2. Tindakan pengendalian OPT dilakukan atas dasar hasil pengamatan terhadap OPT dan faktor yang memengaruhi perkembangan serta terjadinya serangan OPT.
  3. Penggunaan sarana pengendalian OPT (pestisida, agens hayati, serta a lat dan mesin), dilaksanakan sesuai dengan anjuran baku dan dalar;n penerapannya telah mendapat bimbingan/latihan dari penyuluh atau para ahli di bidangnya.
  4. Dalam menggunakan pestisida, petani harus sudah mendapatj pelatihan.
Pestisida adalah pengendali OPT yang menyebabkan penurunan hasil dan kualitas tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung, tetapi efektif terhadap OPT yang menyerang. Pestisida terdiri dari pestisida hayati maupun pestisida buatan. Petisida yang digunakan  harus pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian untuk tanaman yang bersangkutan. Penyimpanan pestisida pun harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

  1. Pestisida harus disimpan di tempat yang baik dan aman, berventilasi baik, dan tidak bercampur dengan material lainnya.
  2. Harus terdapat fasilitas yang cukup untuk menakar dan mencampur pestisida.
  3. Tempat penyimpanan sebaiknya mampu menahan tumpahan (antara lain untuk mencegah kontaminasi air).
  4. Terdapat fasilitas untuk menghadapi keadaan darurat, seperti tern pat untuk mencuci mata dan anggota tubuh lainnya, persediaan air yang cukup, pasir untuk digunakan apabila terjadi kontaminasi atau terjadi kebocoran.
  5. Akses ke tempat penyimpanan pestisida terbatas hanya kepada pemegang kunci yang telah mendapat pelatihan.
  6. Terdapat pedoman atau tata cara penanggulangan kecelakaan akibat keracunan pestisida yang terletak pada lokasi yang mudah dijangkau.
  7. Tersedia catatan tentang pestisida yang disimpan.
  8. Semua pestisida harus disimpan dalam kemasan aslinya.
  9. Tanda-tanda peringatan potensi bahaya pestisida diletakkan pada pintu-pintu masuk.
 
Pengairan

Setiap budi daya tanaman pangan hendaknya didukung dengan penyediaan air sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Air hendaknya dapat disediakan sepanjang tahun, baik bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun sistem irigasi/pengairan.
Air yang digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu air irigasi, dan tidak menggunakan air limbah berbahaya. Air yang digunakan untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan memenuhi baku mutu air yang sehat. Pemberian air untuk tanaman pangan dilakukan secara efektif, efisien, hemat air dan menfaat optimal. Apabila air irigasi tidak mencukupi kebutuhan tanaman guna pertumbuhan optimal, harus diberikan tambahan air dengan berbagai teknik irigasi. Penggunaan air- pengairan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan mengacu pada peraturan yang ada.

Pengairan tidak boleh mengakibatkan terjadinya erosi lahan maupun tercucinya unsur hara, pencemaran lahan oleh bahan berbahaya, dan keracunan bagi tanaman serta lingkungan hidup. Kegiatan pengairan sebaiknya dicatat sebagai bahan dokumentasi. Penggunaan alat dan mesin pertanian untuk irigasi/penyediaan air dari sumber, harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan dan dapat diterima oleh masyarakat.

Persiapan Benih dan Penanaman

Benih yang akan ditanam sudah disiapkan sebelumnya. Umumnya, benih tanaman pangan ditanam langsung tanpa didahului dengan penyemaian, kecuali untuk budi daya padi di lahan sawah. Pilihlah benih yang memiliki vigor (sifat-sifat benih) baik serta tanam sesuai dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan! Benih ditanam dengan cara ditugal (pelubangan pada tanah) sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap tanaman. Standar penanaman adalah sebagai berikut.
  1. Penanaman benih atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan daiam hal jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman.
  2. Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manejemen produksi tanaman yang bersangkutan.
  3. Pada saat penanaman, diantisipasi agar tanaman tidak menderita cekaman kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau cekaman faktor abiotik lainnya.
  4. Untuk menghindari serangan OPT pada daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberi perlakuan yang sesuai sebelum ditanam.
  5. Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Apabila benih memiliki label, maka label harus disimpan.
Pemupukan

Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuh-an dan perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupukdapatdiberikansekaliguspadasaattanam atausebagian diberikan saat tanam dan sebagian lagi pada beberapa minggu setelah tanam. Oleh karena itu, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik cara, jenis, dosis dan waktu aplikasi. Standar pemupukan seperti berikut.
  1. Tepat waktu, yaitu diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan, stadia tumbuh tanaman, serta kondisi lapangan yang tepat.
  2. Tepat dosis, yaitu Jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran/ rekomendasi spesifik lokasi.
  3. Tepat cara aplikasi, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman dan kondisi lapangan.
Pemberian pupuk mengacu pada hasil analisis kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman yang dilakukan oieh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat.
  1. Penyemprotan pupuk cair pada tajuk tanaman (foliar sprays) tidak boleh meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada saat tanaman dipanen.
  2. Mengutamakan penggunaan pupuk organik serta disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi fisik tanah.
  3. Penggunaan pupuk tidak boleh mengakibatkan terjadinya pencemaran air baku (waduk, telaga, embung, empang), atau air tanah dan sumber air.
  4. Tidak boleh menggunakan limbah kotoran manusia yang tidak diberikan perlakuan.
Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap lembab. Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau tumbuh tidak normal. Pembumbunan dilakukan untuk menutup pangkal batang dengan tanah. Standar pemeliharaan tanaman seperti berikut.
  1. Tanaman pangan harus dipelihara sesuai karakteristik dan kebutuhan spesifik tanaman agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal sertja menghasilkan produk pangan bermutu tinggi.
  2. Tanaman harus dijaga agar terlindung dari gangguan hewan ternak, binatang liardan/atau hewan lainnya.
Pengendalian OPT (Organisme pengganggu tanaman)

Pengendalian OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan. Pengendalian OPT dapat dilakukan secara manual maupun dengan pestisida. Jika menggunakan pestisida, harus dilakukan dengan tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi.
Penggunaan pestisida harus diusahakan untuk memperoleh manfaat yang sebesarnya dengan dampaksekecil-kecilnya. Penggunaan pestisida harus sesuai standar berikut ini.
  1. Penggunaan pestisida memenuhi 6 (enam) kriteria tepat serta memenuhi ketentuan baku lainnya sesuai dengan "Pedoman Umum Penggunaan Pestisida", yaitu : tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran (OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi.
  2. Penggunaan pestisida diupayakan seminimal mungkin meninggalkan residu pada hasil panen, sesuai dengan "Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996 dan 771/Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian"
  3. Mengutamakan penggunaan petisida hayati, pestisida yang mudah terurai dan pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang kurang berbahaya terhadap manusia dan ramah lilngkungan.
  4. Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja (misalnya dengan menggunakan pakaian perlindungan) atau aplikator pestisida.
  5. Penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama terhadap biota tanah dan biota air.
  6. Tata cara aplikasi pestisida harus mengikuti aturan yang tertera pada label.
  7. Pestisida yang residunya berbahaya bagi manusia tidak boleh diaplikasikan menjelang panen dan saat panen.
Berdasarkan standar pengendalian OPT, pencatatan penggunaan pestisida harus dilakukan seperti di bawah ini.
  1. Pestisida yang digunakan dicatat jenis, waktu, dosis, konsentrasi, dan cara aplikasinya.
  2. Setiap penggunaan pestisida harus selalu dicatat yang mencangkup nama pestisida, lokasi, tanggal aplikasi, nama distributor/kios, dan nama penyemprot (operator).
  3. Catatan penggunaan pestisida minimal digunakan 3 tahun.

Panen dan Pasca Panen

Panen adalah tahap terakhir dari budi daya tanaman pangan. Setelah panen, hasil panen akan memasuki tahapan pascapanen. Standar panen seperti.
  1. Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat dikonsumsi.
  2. Penentuan saat panen yang tepat untuk setiap komoditi tanaman pangan mengikuti standaryang berlaku.
  3. Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai dengan teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil.
  4. Panen bisa dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian.
  5. Kemasan (wadah) yang akan digunakan harus disimpan (diletakkan) di tempat yang aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi. 

    Daftar Isi

    Daftar Isi Blog Cadiak
    1. Sistem Pernafasan pada Manusia Tugas IPA SMP
    2. Cara Buat Presentasi Tugas Sekolah Kelas 3 SMP
    3. Sejarah Prestasi Senam di Indonesia
    4. Makalah Internet
    5. Motivasi Belajar Untuk Para Pencari Ilmu
    6. Pengertian Seni Rupa
    7. Fungsi dan Tujuan Seni
    8. Pengelompokan Seni Rupa 
    9. Keunikan Gagasan dan Teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat
    10. Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat, Menggambar Bentuk 
    11. Macam - Macam Bentuk Gambar Seni Rupa, Bentuk Kubistis, Bentuk Piramid dan Kerucut, Bentuk Silindris, Bentuk Bola atau Bulat, Bentuk Bebas atau Tak Beraturan
    12. Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Yang Berbekas, Sangkuriang dari Jawa Barat, Malin Kundang dari provinsi Sumatera Barat, Jaka Tarub dari Jawa Tengah
    13. Peralatan dan Media Menggambar Bentuk
    14. Teknik Teknik dalam Menggambar Bentuk
    15. Belajar Karya Seni Kriya Indonesia
    16. Reproduksi atau Perkembangbiakan Tumbuhan
    17. Keragaman Jenis, Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
    18. Contoh Makalah Jasa Boga
    19. Contoh Makalah Perkembangbiakan Vegetatif
    20. Contoh Proposal Lomba Cipta Musik
    21. Contoh Makalah Internet tentang Aplikasi Komputer
    22. Makalah Tata Boga Lauk Pauk Khas Betawi
    23. Contoh Makalah Kegiatan Marine dan Pengeboran Minyak
    24. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
    25. Contoh Makalah Membuat Drama
    26. Contoh Makalah Partikel Atom
    27. Contoh Makalah Kegiatan Kepramukaan
    28. Contoh Membuat Kerangka Sinopsis Novel 
    29. Contoh Kliping Dikotil dan Pengertiannya
    30. Kumpulan Pribahasa Dalam Kehidupan Sehari-hari 
    31. Air cucuran Atap Jatuhnya Ke Pelimbahan Juga
    32. Pribahasa yang sering di dengar dalam kehidupan sehari-hari
    33. Bimbingan dan Konseling SMP tentang Remaja dan Agama
    34. Permainan dan Olahraga Bola Besar
    35. Ciri-Ciri Lagu Daerah Nusantara 
    36. Faktor-Faktor Munculnya Renaissance
    37. Menengok Seni Islam Dalam Batik Rifa'iyah
    38. Membaca Komponen Peta dan Atlas
    39. Naskah Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
    40. Peta Sumatera dan Berikut Provinsinya
    41. Naskah Untuk MC Acara Pernikahan (Walimatul 'Ursy)
    42. Pedoman Untuk MC Walimatul Khitanan
    43. Konsep Naskah MC Acara Pengajian Rutin Bulanan
    44. Sistem Ekskresi Manusia Pelajaran IPA Kelas IX
    45. Naskah Untuk MC Acara Perpisahan Sekolah
    46. Pengertian, Hakikat, dan Macam-Macam Demokrasi
    47. Contoh Tex Pidato MC Acara Ulang Tahun
    48. Iseng-Iseng Pintar, Soal Karya Seni Rupa Terapan Derah Setempat
    49. Pendidikan Pancasila SEBAGAI SISTEM Filsafat di kemas dalam bentuk Animasi PowerPoint
    50. Slide PowerPoint Lauk Pauk Khas Betawi 
    51. Pengertian Dialog Interaktif
    52. Pengertian dan Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
    53. Pengertian Iman Kepada Rasul
    54. Kata Sambutan Panitia Penyelenggara Maulid Nabi saw.
    55. Kata Sambutan Penyerahan Mempelai Putri
    56. Contoh Kata Sambutan Penerimaan dari Pihak Mempelai Pria
    57. Pengertian Sifat Pendendam dan Munafik, Akibat Negatif dari Sifat Pendendam, Cara mengobati Sifat Pendendam
    58. Pengertian Adab Makan dan Minum
    59. Pengertian Binatang yang Halal dan Haram
    60. Pengertian Takabur, Ciri-ciri Takabur, Bahaya Takabur
    61. Pengertian, sifat dan Membuat Magnet
    62. Siap Tempur Hadapi (UN) Ujian Nasional 2016
    63. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa dan Keunikan Gagasan Apresiasi Seni
    64. Contoh Soal Uji Kompetensi Karya Seni Terapan
    65. Aplikasi Smartphone Sebagai Pengasah Otak
    66. Lebih Baik Nongkrong Di Perpustakaan Menambah Ilmu
    67. Pengertian Pengendalian Sosial 
    68. Pengertian Pajak Berdasarkan Ciri-ciri, Sifat, Unsur dan Jenis
    69. MEMAHAMI LINGKUNGAN DAN PENTINGNYA KERJASAMA
    70. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
    71. Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Ke Perusahaan
    72. Teks Pidato Dengan Tema Pengaruh Pendidikan Agama Untuk Remaja Dalam Pergaulan
    73. Tata Laksana Kepabeanan Dibidang Ekspor 
    74. Pemeriksaan Dokumen dan Fisik  Barang Ekspor
    75. Kebutuhan Hidup Manusia Yang Harus Dipenuhi 
    76. Cara Melihat Hasil Seleksi SNPTN 2016
    77. Nama dan Alamat Sekolah Kejuruan Di Jakarta
    78. Universitas Brawijaya Menjadi Favorit di Tahun ini
    79. Mengenal Tanda Kekerasan dan Pelecehan Seksual
    80. Museum-Museum Yang Ada Di DKI Jakarta
    81. Museum Nasional dan Museum Daerah
    82. Museum-Museum Milik Pemerintah DKI Jakarta
    83. MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK
    84. Museum Wayang Milik Pemda DKI Jakarta
    85. Pengertian Ekonomi antar Negara
    86. Pengertian majas dan macam – macam majas
    87. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia dalam Sehari-hari
    88. Percakapan Bahasa Inggris - Indonesia Suasana Pagi Hari
    89. Ungkapan Pamitan Bahasa Inggris
    90. Tamat SMP Lanjutkan Ke Sekolah Kejuruan SMKN 40 
    91. Pengertian Sistem Ekskresi dan  Alat Ekskresi Pada Manusia
    92. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi , Penyakit pada hati, Ekskresi pada Hewan, 
    93. Pengaruh Kehidupan Keluarga Dalam Pembinaan Nilai Moral
    94. Koordinasi Dalam Tubuh Manusia, Sistem Saraf, Sistem Saraf Manusia, Sistem saraf tepi, Kelainan dan penyakit pada sistem saraf manusia, Sistem saraf pada hewan
    95. Sistem Hormon, Kelenjar Pada Manusia dan Hewan
    96. Pengertian Indera Pada Manusia serta Fungsinya
    97. Adaptasi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
    98. Kecerdasan Linguistik, Matematik, Spasial, Kinestesis, Musikal, Intrepersonal, Intrapersonal
    99. Pewarisan Sifat, Kromosom dan Gen Sebagai Faktor Pembawa Sifat, Genotipe dan Fenotipe
    100. Sekolah Kejuruan (SMK) Berpeluang Untuk Menciptakan Bisnis Sampingan 
    101. Daftar Nama Paskibra 2016 Dari Masing-masing Provinsi di Indonesia
    102. Pengetahuan Mitos dan Genetika di Wunga
    103. Bahaya Banjir,  Penyebab Banjir serta Pencegahan Banjir
    104. Penyebab dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
    105. Larangan Merokok, Bahaya Merokok Aktif dan Pasif, Zat Yang Tekandung Dalam Rokok
    106. Beriman dan Bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa
    107. Zat Berbahaya, Jenis-jenis Zat Berbahaya, Narkoba, Psikotropika
    108. Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda
    109. Wirausaha, Produk Teknologi, Transportasi, Logistik, Karakteristik, Kewirausahaan
    110. Perencanaan, Usaha, Produk, Teknologi, Transportasi, Laut, Udara, Logistik
    111. Perhitungan, Biaya Produksi, Produk Teknologi, Transportasi, Logistik, Evaluasi, Kegiatan Pembelajaran, Wirausaha
    112. Berwirausaha, Pengertian Wirausaha, Wirausaha Budi Daya Pangan, Bidang Usaha Di bidang Pangan
    113. Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
    114. Pemasaran Langsung, Penjualan Lewat Facebook, Twitter, Instagram, Bisnis di Sekolah,
    115. Kewirausahaan dalam Bidang Pengolahan Bahan Makanan
    116. Sistem Pengolahan Makanan Awetan Bahan Nabati,  Proses Pengolahan Produk Makanan Minuman 
    117. Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha | Bahan | Motif Hias | Teknik Pembuatan | Fungsi Karya | Kreatif | Desain Produk
    118. Prakarya Kerajinan Tangan Sambil Wirausaha
    119. Pengertian Permainan Bola Tangan, Lapangan Bola Tangan, Peraturan Permainan Bola Tangan, Cara Bermain Bola Tangan
    120. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan | Teknik Melempar Bola | Teknik Menangkap Bola | Teknik Membawa Bola | Teknik Menembak Bola
    121. Pengertian Permainan Bulu Tangkis, Peralatan dan Lapangan, Raket, Shuttle Cock (Kok atau Bola), Lapangan [Court), Net, Peraturan Servis 
    122. Pengertian Lempar Lembing, Teknik Dasar Olahraga Lempar Lembing, Gaya Finlandia, Gaya Amerika, Teknik Membawa Lembing, Tahap Melempar dan Melepaskan Lembing
    123. Pengertian, Pencak Silat,  Aspek,  Mental, Spiritual, Seni Budaya, Bela  Diri , Olah Raga, Gerakan, Tendangan,  Elakan , Tangkisan
    124. Pengertian Kebugaran Jasmani, Joging, Sejarah Joging, Otot - Otot,  Peregangan
    125. Aerobic, Senam Lantai, Senam Ketangkasan, Lompat Kangkang, Senam Aerobic,  Latihan Meluncur | Gerakan Senam 
    126. Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah
    127. Renang, Gaya Punggung, Gaya Dada, Gaya Bebas, Teknik Renang
    128. Artikel Tentang Pramuka
    129. Kreativitas, Keterampilan dalam Berwirausaha Sejak Sekolah
    130. Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda, Sifat-sifat seorang wirausahawan, Percaya Diri, Berorientasikan Tugas dan Hasil, Berani Mengambil Risiko 
    131. Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda, Pencarian Ide Produk, Membuat Gambar/Sketsa, Perencanaan Produksi
    132. Bimbingan Konseling, Gaya Remaja Sehat, Kesehatan Bagi Remaja, Kesehatan dan Penyakit, Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan
    133. Pengertian Ilmu Ekonomi, Masalah Ekonomi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia
    134. Pengertian Agama Islam, Karakteristik Agama Islam 
    135. Mengenal Definisi, Tugas, Pembagian Manajer, Pengantar Manajemen, Organisasi
    136. Mau Jadi Apa Setelah Tamat? Teknologi dan Industri, Bisnis dan Manajemen,  Seni dan Kerajinan, Pariwisata, Kesenian
    137. Cara Belajar Efektif Menjelang Ujian Naik Kelas atau kelulusan, Latihan Soal, Tanya Jawab Sendiri, Belajar dari Banyak Sumber,
    138. Dua gelas air putih saat bangun tidur, Baca Buku, Mendengarkan Audio Book atau Podcast, Gaul dengan orang yang lebih pintar
    139. Pengertian Pasar, Fungsi Pasar, Sarana Distribusi, Pembentuknya harga, Sarana Promosi, Penyerap tenaga kerja, Sumber penghasilan, Bentuk-bentuk Pasar
    140. City Branding dalam Teori Place Branding, City Branding di Era Internet, Modal Surabaya untuk menampilkan City Branding sebagai Kota Maritim, Surabaya Shopping and Culinary Track (SSCT) 
    141. Sistem Gerak Pada Manusia, Organ, Jenis dan Fungsi Tulang, Otot
    142. Sistem Pencernaan, Manusia, Mulut, Gigi, Lidah, Kerongkongan, Lambung
    143. Perancangan Produksi Teknologi Transportasi Logistik Sketsa Ide Contoh Sketsa
    144. Ciri - Ciri Negara Berkembang dan Negara Maju
    145. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan Nabati
    146. Kuliner, Hewani, Nabati, Proposal Usaha, Pengolahan dan Wirausaha Modifikasi Makanan Khas Daerah
    147. Mengetahui Kalender Pendidikan 2022-2023 DKI Jakarta
    148. Puisi Telur Bebek dan Leher
    149. Pembagian Seni audio Visual Audiovisual Musik Tari Teater Sastra
    150. Mengenal Perubahan Iklim Untuk Dapat Mengetahui Dampak serta Cara Menanggulanginya