Ilmu Ekonomi, Pengertian Sumber Daya Modal, Sumber Daya Keahlian, Skil Wirausaha, Pilihan dan Skala Prioritas
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah segala sarana yang digunakan untuk menghasilkan barang lain. Sumber daya modal bisa berbentuk uang, dan berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah, gedung, peralatan, dan mesin-mesin. Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada kemauan dan kemampuan manusia sendiri.Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk membentuk sumber daya modal tersebut. Salah satu cara membentuk modal adalah kemauan yang kuat untuk bekerja keras dan berusaha.
Secara umum, sumber daya modal berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
- Modal nyata (modal kongkret), yaitu modal yang berwujud (tangible) atau dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, seperti uang, mesin produksi, dan kendaraan angkut.
- Modal tidak nyata (modal abstrak), yaitu modal yang tidak berwujud (intangible), tetapi memiliki nilai dalam perusahaan. Contohnya keterampilan, pengetahuan, dan jaringan informasi.
- Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contohnya gedung dan mesin-mesin pabrik.
- Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis selcali pakai dalam proses produksi. Contohnya bahan baku.
Sumber Daya Keahlian/Skill Wirausaha (Entrepreneur)
Sumber daya keahlian atau skill wirausaha adalah sumber daya manusia yang mampu/memiliki keahlian mengelola ketiga sumber daya produksi lainnya (alam, tenaga kerja, dan modal) serta bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.Untuk memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan, seringkali cara yang ditempuh adalah dengan mempelajari cerita sukses dari seorang wirausaha yang sudah berhasil. Secara umum langkah-langkah seorang wirausaha, meliputi tiga tahap, dimulai dari menemukan ide, kemudian menuangkannya ke dalam inovasi (innovation) dan invensi (invention) melalui penelitian dan pengembangan (research and development), sampai akhimya menjadi barang atau produk yang siap dijual.
Keterbatasan manusia menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai kebutuhan, berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
Kelangkaan berbagai alat pemuas kebutuhan tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
- Terbatasnya ketersediaan sumber daya alam.
- Kemampuan manusia untuk mengolah alam yang terbatas.
- Terjadinya perusakan alam oleh manusia.
- Pertumbuhan kebutulian manusia yang lebih cepat daripada kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber alat pemuas kebutulian yang bam.
Pilihan dan Skala Prioritas
Berdasarkan uraian sebelumnya diketahui bahwa, sifat dari sumber daya ekonomi adalah relatif terbatas sehingga konsekuesinya alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa pun bersifat terbatas. Kondisi tersebut menuntut manusia untuk melakukan pilihan. Dalam hal ini, ilmu ekonomi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang bagaimana manusia melakukan pilihan (science of choice). Manusia sebagai konsumen harus melakukan pilihan terhadap alat pemuas kebutuhan yang paling memberikan kepuasan maksimum. Adapun manusia sebagai produsen, harus melakukan pilihan kombinasi terbaik dari sumber daya atau faktor produksi yang paling memberikan keuntungan maksimum.
Dalam hal melakukan pilihan, manusia juga harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
- Kebutuhan (needs) merupakan hal dasar yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya karena akan berpengaruh kepada derajat kemanusiaan. Misalnya, makan, minum, berpakaian, tempat tinggal, norma, dan agama.
- Keinginan (wants) merupakan kebutuhan yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan, kedudukan sosial, kepentingan, dan tujuan. Hal tersebut, sebenarnya salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya banyak pilihan dalam pemenulian kebutuhan.
Terbatasnya sumber daya yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan dan keinginan, menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan (choices) yang bersifat individu dan kolektf. Pilihan yang bersifat individu misalnya baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif misalnya mendirikan sekolah atau membangun jalan raya.
Konsumen harus membuat keputusan tentang pilihan barang dan jasa yang paling memberikan kepuasan maksimal dengan sumber daya terbatas yang dimilikinya. Adapun produsen harus membuat keputusan tentang pilihan tingkat produksi yang paling memberikan keuntungan maksimal atau pilihan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling menimbulkan biaya produksi minimal (yang paling efisien).