Pengertian llmu Ekonomi
Manusia sebagai subjek dalam kegiatan ekonomi akan selalu dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan kajian ilmu ekonomi yang paling mendasar.
Kebutuhan manusia berbeda untuk setiap lapisan dan kondisi masyarakat. Artinya, kebutuhan pada satu tingkat sosial masyarakat atau lingkungan tertentu belum tentu menjadi kebutuhan di tingkat sosial masyarakat atau lingkungan lainnya.
Kebutuhan manusia berbeda untuk setiap lapisan dan kondisi masyarakat. Artinya, kebutuhan pada satu tingkat sosial masyarakat atau lingkungan tertentu belum tentu menjadi kebutuhan di tingkat sosial masyarakat atau lingkungan lainnya.
Fakta inilah yang menjadikan kajian tentang kebutuhan dan upaya memenuhi kebutuhan tersebut menjadi hal yang menarik untuk dipelajari.
Xenophon (440-355 SM) menyatakan bahwa secara etimologis (menurut asal kata), kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikonomia yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu dari kata oikos yang berarti rumah tangga, dan nomos yang berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi ilmu ekonoini.
- Paul A. Samuelson (2001), mendefinisikan ekonomi sebagai kajian masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya kepada masyarakat luas.
- Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmuyangmempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (suatu keadaan ketika manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa). (Elsi Kartika Sari, 2007)
- Alfred Marshall, seperti dikutip oleh Tri Kunawangsih Pracoyo (2006), mengungkapkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai definisi ilmu ekonomi tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana individu atau masyarakat memilih cara penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan sebagai usaha mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana individu atau masyarakat memilih cara penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan sebagai usaha mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi dapat diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang) dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya (kemakmuran/kesejahteraan).
Ilmu ekonomi mulai dirintis oleh para Merkantilis atau Kamerahs (kaiun pedagang) dan kaum Fisiokratis di Prancis antara abad ke-16 dan ke-17. Merekalah orang-orang yang kali pertama memandang ekonomi sebagai hal yang bersifat otonom (mandiri). Sebelimmya tidak ada ilmu ekonomi, betapapun besarnya perhatian mereka terhadap perdagangan, mata pencarian, kekayaan, pembuatan uang logam dan pajak. Akan tetapi, pengakuan ilmu ekonomi sebagai cabang ihnu tersendiri baru diakui pada abad ke-18 setelah munculnya seorang pemikir ekonomi asal Skotlandia Adam Smith dalam dunia ilmu ekonomi.
Sejarah ilmu ekonomi yang lahir pada 1776 disebut sebagai ilmu ekonomi politik bukan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi politik adalah suatu ilmu kemasyarakatan modern yang membahas hubungan antara proses-proses politik dan ekonomi. Perubahan nama ekonomi politik menjadi nama ilmu ekonomi baru terjadi pada 1890, pada saat Alfred Marshall, seorang ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris menerbitkan karyanya “The Principles of Economics”.
Masalah Ekonomi
Barang atau benda menjadi alat pemuas kebutuhan, untuk memperolehiiya diperlukan adanya pengolahan yang disebut dengan produksi. Dalam proses produksi dibutuhkan berbagai sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, yaitu sebagai berilait.
1. Sumber Daya Alam
Faktor sumber daya alam adalah sumber daya yang tersedia di alam semesta, baik secara langsung atau tidak langsimg dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya, tanah, air, sinar matahari, dan barang-barang tambang. Sumber daya alam sudah tersedia di alam, tetapi masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Indonesia beruntung memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik bahan tambang, hutan, pertanian, serta basil laut. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lcesejahteraan ekonomi rakyak (welfare). Sejauh ini Indonesia telah memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi, seperti minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, dan timah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini membawa dampak negatif terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan dan penghancuran bukit-bukit yang tentunya berdampak negatif terhadap kondisi lingkungan.
Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan artinya mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.
Indonesia beruntung memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik bahan tambang, hutan, pertanian, serta basil laut. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lcesejahteraan ekonomi rakyak (welfare). Sejauh ini Indonesia telah memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi, seperti minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, dan timah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini membawa dampak negatif terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan dan penghancuran bukit-bukit yang tentunya berdampak negatif terhadap kondisi lingkungan.
Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan artinya mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai punah, perlu dipikirkan kelanjutannya.
2. Sumber Daya Manusia
Peran manusia dalam kegiatan ekonomi tidak hanya sebagai sumber daya, tetapi juga sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan ekonomi. Kelangkaan sumber daya manusia terdiri atas kelangkaan secara laiantitas, dalam bentuk jumlahnya secara fisik, dan kelangkaan secara kualitas, dalam bentuk kemampuan pikirnya. Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan pikirnya, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan, keahlian, dan penguasaan teknologi.
Suatu negara dapat berkembang pesat tidak cukup didukung dengan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Alcan tetapi kemampuan sumber daya manusia dalam mengelolah kekayaan alam di suatu negara sangat ber-pengaruh. Dengan begitu perlu adanya peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan baik itu informal, formal, maupun nonformal, yang mana secara tidak langsung dapat mengisi pembangiman negara.
Pendidikan merupakan salah satu faktor dominan dalam mengupayakan pembangunan suatu negara secara optimal. Melalui pendidikan yangbermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta mampu mengimplementasikannya secara optimal sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap kemajuan negara.
Suatu negara dapat berkembang pesat tidak cukup didukung dengan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Alcan tetapi kemampuan sumber daya manusia dalam mengelolah kekayaan alam di suatu negara sangat ber-pengaruh. Dengan begitu perlu adanya peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan baik itu informal, formal, maupun nonformal, yang mana secara tidak langsung dapat mengisi pembangiman negara.
Pendidikan merupakan salah satu faktor dominan dalam mengupayakan pembangunan suatu negara secara optimal. Melalui pendidikan yangbermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta mampu mengimplementasikannya secara optimal sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap kemajuan negara.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonoini. Semakin banyak orang yang berpendidikan, maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
Secara umum, sumber daya manusia atau tenaga kerja dapat dikelompok-kan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour) atau tenaga alili atau tenaga mahir, yaitu tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran padasuatubidangkarenasekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya, guru dan dokter.
- Tenaga kerja terlatih (trained labour) atau tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Contohnya, supir, pelayan toko, montir, atau pelukis.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour) atau tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh kuli, buruh angkut, buruli pabrik dan pembantu rumah tangga.